H-8 (End…)

Gambar

Tittle : H-8 (End)

Author : Intansparkddict

Genre : Romance, Friendship, Engaged

PG : 13+

Main Cast : Im Yoona

Cho Kyuhyun

Lee Gikwang

Seo Joohyun

Shim Changmin

 

***

 

She hates me. But I love her..

 

 

***

 

Sometimes, heart can be able to change.. Our connection..

 

 

***

 

 

/Unnie, ada yang harus kukatakan padamu/

/…/

/Sebenarnya Oppa–/

/Tidak lagi Seo../

/u-unnie?/

/kami akan berpisah../

/ta-tapi Oppa–/

/ini yang terbaik Seohyun-ah/

/tapi Unnie, sekarang sudah berubah. Aku tidak lagi menginginkan Oppa. Aku ingin kalian berdua bahagia, aku–/

/kau tidak bersamanya, Gikwang tidak bersamaku. Dan aku, memang seharusnya tidak bersama dengan Kyuhyun. Agar semua–agar semua sama-sama tersakiti/

/tidak harus seperti itu Unnie, lagipula Oppa–/

/ini sudah keputusanku Seohyun../

/Unnie!!–/

Tit.

***

Mungkin. Ia tahu apa yang selanjutnya terjadi. Namun ia memutuskan untuk memberitahukannya terakhir. Membiarkan mereka menghabiskan waktu berdua sebagai seorang Ibu dan Anak. Berbelanja. Lalu makan berdua ketika telah sampai dihunian orang tua Yoona. Kini ia terduduk diam. Mata nya berpindah, dari depan, bawah, atas, untuk mencari rileksasikan dirinya.

Setelah ia mengucapkan hal itu. Ia tahu, berpikir dari sebelumnya. Namun ia tidak memperkirakan keadaan menjadi hening seperti ini. Dengan Ibu nya yang serius tengah menatap layar televisi yang ia tahu bahwa waktu itu adalah saat drama kesukaannya disiarkan. Yoona mengenggam erat bagian roknya. Masih belum berani menatap Ibunya.

Tiba-tiba ia merasakan hangat di telapak tangannya. Terkejut, mendapat wajah wanita tua yang tersenyum hangat menatap dirinya

“Apakah ini benar-benar keinginanmu sayang?”

Yoona dengan segan, mengangguk

“Kalau itu memang yang terbaik untukmu, maka lakukanlah..”

Yoona menatap tidak percaya mendengar kata-kata lembut yang keluar dari bibirnya. Sesaat kedua mata nya ingin berair, merasakan kehangatan seorang ibu yang disayanginya benar-benar mengerti dirinya. Awalnya ia terlalu takut untuk mengatakannya. Walaupun ia memang sangat dekat dengan Ibunya, namun terkadang perasaan segan masih menghinggapi nya. Ia membalas genggaman tangan Ibunya. Tersenyum haru “Terima kasih Umma..”

Ibu nya tersenyum menggeleng. Membelai lembut rambut Yoona seperti biasa ia lakukan untuk menenangkan anaknya

“Kau mirip sekali dengan Appa mu. Bibirmu, senyummu. Kau wanita yang cantik Yoona..” Yoona tersenyum malu membalas senyuman tulus Ibunya.

Dalam hatinya ia benar-benar merasakan kenyamanan. Selalu mendapatkan perilaku yang benar-benar ia sukai. Menatap wajah Ibunya tersenyum, membuat dirinya juga akan tersenyum. Namun sebenarnya ia tahu, bahwa dalam senyuman itu terdapat banyak pertanyaan yang ingin dilontarkan, namun tak mau terlalu menekankan dirinya.

“Kyuhyun, ia pria yang baik bukan?”

Sesaat jantung Yoona berdegup cepat saat mendengar nama itu akhirnya tersebut juga dari bibir Ibunya. Ia menjauhi tatapan Ibunya. Genggaman tangannya juga sedikit longgar. Namun perlahan ia mengangguk.

Nyonya Im sekilas tersenyum menatap putrinya tiba-tiba menjadi gugup. Dalam genggaman tangannya pun, ia dapat merasakannya. Ia memberikan tatapan lembut kepada Yoona. Tersenyum. Membelai lembut tangan Yoona dengan kasih sayang

“Percayalah. Terkadang hati bisa merubah keadaan”

***

Kyuhyun. Berjalan disekeliling ruangan. Ruangan yang mungkin akan menjadi salah satu ingatan yang ia miliki.

Ia berhenti. Tepat didepan bingkai besar yang berisi foto dirinya dan Yoona dengan baju pengantin. 33 hari, hingga kini. Ia sangat merindukannya.

Ia melihat wajahnya yang tersenyum bercahaya berdiri dengan tuxedo yang telah direncanakan ibunya dan juga Ibu Yoona. Yoona yang duduk manis disebuah kursi merah tepat disebelah Kyuhyun dengan rambut yang terurai, gaun putihnya yang mengembang, memegang seikat bunga mawar putih serta senyuman yang juga mencerahi wajah cantiknya. Wajah mereka berdua, benar-benar tidak menampakkan raut keterpaksaan yang sebelumnya mereka umbar satu sama lain. Tapi murni. Benar-benar seperti pasangan bahagia lain.

Ia juga bingung kenapa ia bisa tersenyum cerah seperti itu. Mengingat saat itu Ia masih dalam cinta yang buta dengan seorang wanita yang jelas bukan Yoona yang kelak akan menjadi istrinya. Namun wajahnya benar-benar tampak bahagia. Ia mengakui, ia benar-benar tulus tersenyum seperti itu.

Ia kembali berjalan menuju lemari besar berwarna cokelat dengan motif kayu yang tidak dihilangkan dari benda tersebut. Tangannya memegang kedua knop yang berfungsi sebagai pembuka dari lemari tersebut. Dan perlahan ia menariknya keluar.

Pakaian nya tergantung rapi disebelah kiri dan pakaian Yoona rapi dibagian kanan, dengan dijarakkan beberapa untuk membedakan pakaian mereka. Bibirnya menaik, membuat senyum simpul ketika pemandangan ini membawanya disaat saat awal pernikahan mereka.

“Kyu, kau tidak meletakkan pakaianmu?”

“Apa yang bisa kulakukan, lemari hanya ada satu”

“Apa kau mengatakan kalau pakaian ku terlalu banyak hingga tidak cukup berbagi dengan pakaianmu?”

“Aku tidak mengatakan seperti itu..”

Dan saat itu pertama kalinya Yoona mencibir kesal kepada Kyuhyun. Tanpa diperkirakan oleh Kyuhyun, Yoona pergi kembali membawa koper yang berisi pakaian Kyuhyun menuju lemari besar tersebut. Dan tanpa seijin Kyuhyun ia mengeluarkan pakaian Kyuhyun dan menggantungnya di bagian kiri lemari yang ternyata masih tersisa luas untuk diisi pakaian.

Kyuhyun langsung menghampiri Yoona untuk memprotes apa yang dilakukannya. Namun sebelum ia buka suara, ia telah melihat sendiri seluruh pakaiannya telah cukup tergantung rapi didalam lemari tersebut, bersebelahan dengan pakaian Yoona.

Ketika Kyuhyun mulai menoleh untuk memandang Yoona yang berdiri disebelahnya. Yoona hanya melemparkan tatapan lihat-apa-kah-ini-seperti-yang-kau-pikirkan. Lalu ia melenggang pergi meninggalkan Kyuhyun yang masih diam berdiri didepan lemari cokelat tersebut.

 

 

Sesuatu menarik pandangan Kyuhyun. Tepat didepannya bagian pakaian-pakaian Yoona. Disudut lemari tersebut. Terdapat sebuah kotak persegi empat dengan sebuah tutup berwarna biru. Dipastikan pasti terdapat sesuatu yang berada didalam kotak tersebut. Penasaran mulai mendatanginya. Dan dengan refleks tangannya telah mengangkat kotak itu dan membukanya.

Ia melihat sebuah kristal bening yang ia ketahui berbentuk boneka beruang pecah menjadi tiga bagian. Entahlah, ia juga bingung kenapa ia dapat merasakan ia pernah melihat benda tersebut. Disuatu tempat, mungkin. Sudah sangat lama.

Hari yang cerah. Namun hatinya tidak secerah cuaca kali ini. Hatinya terbebani sesuatu yang sangat banyak menyita habis pikirannya. Kertas yang berada digenggamannya sudah tidak semulus seperti sebelum ia baca. Mungkin telah remuk karena genggamannya.

Kedua kakinya bergerak dengan cepat. Melangkah menyusuri koridor universitas itu untuk mencari seseorang yang nama nya berada dalam kertas digenggamannya tersebut.

Im Yoona

21 tahun

Putri tunggal dari Direktur Utama Perusahaan Hexa Im Seung Ha dan Im Jee Na

Psikologi. Univertas Dongguk.

 

Itulah informasi sedikit yang ia miliki dari wanita tersebut. Mengetahui universitas ini sama dengan univertas yang dikuliahi kekasihnya Seo Joo Hyun membuat dirinya makin terbebani dalam hal itu.

Kedua kakinya terus bergerak. Sedangkan mata nya dilemparkan kesegala arah mencari ruangan tempat dimana data-data mahasiswa di Universitas terhimpun. Tapi–

Brakk..

Kyuhyun menghantam sesuatu. Badannya sedikit terhuyung kebelakang namun dengan cepat ia seimbangkan kembali. Ia menangkap sosok wanita yang kini telah jatuh tersungkur didepannya. Buku-buku dan barang-barang milik wanita itu keluar bertebaran di lantai koridor tersebut.

“Ah Mian..”

Ia mendengar suara wanita tersebut meminta maaf, wanita itu sekilas menatap wajahnya lalu kembali fokus dengan barang-barangnya.

Kyuhyun awalnya mengangguk untuk membalas wanita tersebut namun setelah itu ia tidak dapat melihat wajah itu dengan jelas karena wanita itu sibuk memberesi barang miliknya.

Mengetahui saat itu Universitas telah sepi. Kyuhyun takut ruangan tersebut telah dikunci oleh penjaga. Membuatnya menjadi gusar

“Jogyeo.. Aku masih ada urusan penting, dan aku harus pergi ketempat itu sekarang. Permisi..”

Sebenarnya Kyuhyun menunggu reaksi dari wanita itu. Tapi hingga beberapa detik wanita itu tidak memberi reaksi apapun kepadanya. Jadi ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya.

Dan satu langkah awal yang diambilnya. Ia merasakan telah menginjak sesuatu. Entahlah seperti kaca, ataupun plastik ia tidak tahu pasti. Ia melihat ke arah kakinya sekilas. Terdapat sebuah gantungan kunci berbentuk boneka beruang kristal telah pecah menjadi beberapa bagian.

Namun kakinya yang terus aktif berjalan membuat nya menjadi lupa apa yang dilakukan kaki nya pada benda tersebut.

Kyuhyun menjadi lebih gusar. Ketika ia telah dapat melihat seorang penjaga secara bergantian mengunci pintu-pintu yang ada dideretan bangunan tak jauh dari dirinya sekarang. Yang ia tahu salah satu dari ruangan tersebut adalah ruangan yang dicarinya. Lalu ia mempercepat langkahnya.

(Heii!!!)

Sekilas ia mendengar ada yang meneriaki, memanggilnya, dari jauh. Namun ia tidak terlalu menghiraukannya.

Ia hanya ingin mendapatkan informasi tentang Im Yoona. Segera

 

 

 

Kyuhyun benar-benar terkejut. Kenapa ia baru menyadarinya sekarang. Setelah berbulan-bulan waktu berjalan. Wanita yang tiba-tiba tak sengaja menabraknya saat itu, yang memiliki benda ini adalah istrinya- Cho Yoona. Dan, orang yang telah menghancurkan benda ini, adalah dirinya sendiri. Orang yang benar-benar tidak bertanggung jawab dengan kepemilikkan seseorang. Benda yang ternyata milik istrinya.

Rasa bersalah memenuhi batinnya. Memperkirakan, bahwa benda ini adalah benda yang mungkin spesial bagi Yoona karena ia masih menyimpannya meskipun tidak lagi dalam keadaan utuh.

Kyuhyun menutup kembali kotak kecil tersebut. Lalu memasukkannya kedalam saku celana kanannya.

***

/Kyu! Kau bercanda?!/

/Apakah menurutmu aku bercanda?/

/Ta-tapi kau–/

/Harusnya memang keadaan ini akan terjadi. Dari awal, harusnya aku bisa memperkirakannya/

/Tapi kau belum memberitahunya!!/

/…/

/Kyu?/

/Yoona membenciku Changmin../

***

Cuaca mendung? Benarkah. Ia juga tak tahu. Karena gelapnya langit malam dan awan mendung hitam yang gelap, terkadang sulit dibedakan. Namun ia benar yakin bahwa cuaca diluar tengah mendung. Walaupun ia tidak membuktikannya sendiri untuk melihatnya ke luar namun ia tetap yakin. Cuaca mendung. Seperti hatinya.

Ia belum bergerak dari posisinya. Satu tangan yang ikut membantali kepala nya membuatnya benar-benar segan untuk berpindah. Ia telah beberapa kali mencoba menutup mata membawanya ke peristirahatan tenangnya. Namun kedua mata nya enggan membawanya tidur.

Kedua mata nya hanya diam terpaku untuk menatap objek yang berada didepannya. Tertidur pulas.

Ia hanya ingin mengingat. Kedua mata nya yang menutup, deru nafasnya yang teratur yang membuat batinnya tenang.

Momen ini. Ketika ia masih bisa tidur satu ranjang dengannya. Satu selimut. Akankah menjadi yang terakhir?

Tangan kanannya refleks mengangkat dan mengarahkannya untuk menyentuh pipi Yoona. Membelai lembut menggunakan jarinya.

Pertama kali. Ia yang menyetujui dan menolak secara tegas ketika mereka berdebat tentang larangan yang tidak boleh dilakukan selama menikah. Seperti berani menyentuh Yoona tanpa seijin darinya. Kyuhyun memenuhi itu. Namun kali ini, ia melanggarnya.

Untuk pertama kalinya dan terakhir kalinya.

Kyuhyun menarik nafas panjang

Apakah ini benar-benar keinginanmu Yoona?

Apakah kebencian itu masih tertanam dihatimu?

Kyuhyun merasakan pergerakan di telapak tangannya. Berupa gesekkan dari ringkukkan kecil Yoona dalam tidurnya.

Apakah itu sebuah jawaban?

Sebelum ia bisa menjawabnya. Ia menarik tangan kanannya dari pipi Yoona, ketika Yoona kembali meringkuk dalam tidurnya. Ia membebaskan Yoona yang ternyata mengubah posisi tidurnya dengan membelakanginya. Yang membuat pandangannya berganti dengan rambut dan punggung Yoona.

Kyuhyun menghela nafas.

“Kuharap kau masih mau bertemu denganku Yoona”

Aku mencintaimu..

***

Yoona tiba-tiba memberhentikan langkahnya ketika menangkap sosok familiar yang tengah berdiri dihadapannya, seperti menunggu. Ia menghela nafas

“Apa yang kau inginkan?”

Gikwang menggeleng “Aku hanya ingin mengajakmu makan siang.”

“Aku baru saja makan. Maaf aku tidak bisa menerima ajakkanmu” Yoona kembali berusaha melanjutkan langkahnya kesisi sebelah Gikwang. Namun Gikwang kembali menghadangnya.

“Baiklah. Aku hanya ingin memintamu untuk menemaniku berjalan. Sebentar?”

Yoona mendecak lalu berjalan lurus kedepan. Dan Gikwang dengan cepat menyusul dirinya berjalan.

Mereka berjalan menuju sebuah pasar terbuka dimana disekeliling mereka terdapat toko-toko yang menjual berbagai barang yang manusia inginkan. Orang-orang yang berjalan cukup banyak. Hingga kadang bisa menutupi pemandangan yang jauh. Mereka berjalan cukup lambat. Dengan Gikwang yang selalu berbica tentang banyak hal kepada Yoona, berharap Yoona akan ikut dalam percakapannya. Namun kenyataannya Yoona hanya diam, hanya mengangguk atau menggeleng menjawab Gikwang. Hingga mungkin Gikwang telah kehabisan pikiran untuk mengajak berbicara Yoona, membuat mereka sama-sama diam. Sebelum Gikwang kembali membuka suara

“Apa tidak ada hal yang ingin kau tanyakan padaku?”

Yoona merasa kini Gikwang tengah menatap dirinya sekarang seiring kaki mereka terus berjalan

“Tidak ada..”

“Apa kau tidak ingin mengetahui alasan itu?”

“Itu tidak berguna lagi..”

Gikwang benar sedikit merasakan putus asa. Ia kembali menatap jalanan yang berada didepannya. Dengan terkadang ia memberikan waktu sejenak untuk diam, lalu kembali berkata

“Sore itu.. Apa kau masih mengingatnya?”

Gikwang benar tahu reaksi apa yang akan Yoona katakan. Hanya diam

“Aku– sebenarnya tidak benar-benar memaksudkan hal itu..”

“…”

“Hari itu aku benar-benar– Yoona!”

Yoona terpaksa berbalik menghadap Gikwang, ketika Gikwang dengan paksa menarik tangannya untuk membalas nya. Yoona melepaskan tangan Gikwang dari pergelangan tangannya

“Apa lagi?! Apa lagi yang harus kudengarkan?” Yoona membuang nafas kasar “walaupun kau mencoba untuk menjelaskan semua alasan yang kau miliki kepadaku. Itu sudah tidak berguna lagi!” Ia melempar tatapan marahnya kepada Gikwang

“Kita sudah selesai Gikwang!!”

Sejenak. Keheningan muncul setelah kata-kata Yoona yang diucapkannya. Sepertinya angin sangat mendukung untuk saat ini. Berhembus, menimbulkan suara untuk menemani mereka berdua. Selalu menyebrang ketika kedua mata Yoona dan Gikwang yang masih saling bertahan

“Benda itu. Apa kau masih memilikinya?”

Suara tenang Gikwang membawa pasukan angin mengingatkan dirinya tentang sebuah miniatur kecil– kristal, rilakkuma. Benda yang telah menjadi miliknya setelah diberikan oleh orang yang ia sayangi (dahulu). Benda yang selalu memberikan kepercayaannya untuk selalu mencintai kepada sang pemberi. Dan benar. Seiring waktu berjalan, ketika ia selalu mengenggam erat benda itu, maka ia selalu percaya bahwa ia sangat mencintai Gikwang. Namun  ketika benda itu hancur oleh seseorang (suaminya), disaat itulah Gikwang mengatakan ia tidak mencintainya lagi. Apakah benda itu benar-benar ajaib? Apakah begitu benda itu bekerja?

Itu bukan menjadi hal yang penting lagi. Yang ia takutkan kini adalah ketika ingatannya membawa dirinya ketika tangannya meletakan pecahan benda tersebut di sebuah kotak kecil dengan tutup berwarna biru, yang ia simpan tepat disudut lemari besar rumah mereka. Lemari nya dan juga Kyuhyun. Ia benci untuk mengakui ini, ia takut. Semua yang telah ia lakukan sebelumnya membuat dirinya kesal. Harusnya ia telah membuang benda hancur itu sebelumnya. Untuk menghilangkan jejak Gikwang yang berada didalam benda tersebut. Tapi kenapa ia masih menyimpan benda itu, dalam waktu yang cukup lama.

Gikwang menatap Yoona yang kini hanya diam berdiri menatap dirinya. Pikirannya seperti tidak berada disini, tapi melayang entah kemana. Gikwang tidak mau untuk membangunkannya, untuk membawanya kembali dalam percakapan sebelumnya. Ia hanya ingin menunggunya, untuk mengatakan sejujurnya.

Namun sebenarnya ia telah mengetahuinya.

Sebuah senyum muncul disudut bibir Gikwang seraya masih menatap wajah cantik didepannya

Yoona. Ia mendongak tegap untuk kembali menatap mata Gikwang. Dengan tak mengatakan satu kata apapun ia segera pergi, meninggalkan Gikwang yang ia tahu ia sedang menatapnya dari belakang.

***

Malam. Mungkin jam telah menunjukan pukul delapan. Entahlah Yoona juga kurang yakin. Dari tadi ia hanya menyibukkan dirinya disebuah ruangan bersama seorang pengacara nya. Memutuskan, membuat sesuatu hal yang penting. Sesuai rencananya.

Ia membuka pintu rumahnya, masih memegang sebuah berkas ditangan kanannya. Sedikit terkejut, ketika menemukan Kyuhyun sedang membaca sebuah buku di sofa ruang tamu rumah tersebut. Ia masih diam berdiri, memperkirakan mungkin Kyuhyun akan melihatnya. Tetapi Kyuhyun hanya masih terpaku dengan buku nya.

Yoona, dengan sedikit ragu. Ia berjalan menghampiri Kyuhyun.

“Kau sudah pulang?”

Tanya Kyuhyun. Tersenyum, mendongakkan kepalanya sesaat Yoona telah berdiri didepan sofa sebelah tepat dimana ia duduk.

Yoona hanya mengangguk membalas Kyuhyun. Sedangkan tangan kanannya masih terlihat sangat canggung (takut) untuk memegang berkas tersebut.

“Kyuhyun, aku baru saja menemui pengacara-ku. Dan itu–”

“Kau sudah membuatnya?”

Yoona mengangguk. Tangan kanannya dengan ragu menyodorkan berkas tersebut kearah Kyuhyun

“Kau hanya perlu tanda tangan. Dan kita–”

“Selesai..”

“Y-ya begitulah. Kita…selesai” Yoona berusaha menampilkan senyuman sudut diwajahnya untuk menutupi kegetiran hatinya. Ketika Kyuhyun mulai menyentuh, mengambil berkas tersebut dari tangannya. Tidak dipungkiri ia merasakan penyesalan yang harusnya tidak datang seperti rencana awalnya.

Ia hanya dapat menatap, mempelajari wajah Kyuhyun ketika dirinya membuka berkas yang berisi surat perceraian tersebut, membaca dari lembar ke lembar yang mungkin untuk mengetahui isi dari surat tersebut. Dan mungkin ketika Kyuhyun mulai menggoreskan tanda tangannya disebuah lahan kosong dimana telah tercantum nama lengkapnya.

Namun Yoona tidak memperkirakan hal ini,  sebuah ekspresi sedih muncul diwajah Kyuhyun disela-sela ia membaca surat tersebut. Jantung Yoona berdetak dengan kencang.

“Aku ke atas dulu..”

Yoona membalikkan badannya dengan segera, perlahan mulai berjalan menuju anak tangga yang akan membawa dirinya ke kamar mereka berdua.

Ia tidak ingin berada lama-lama ditempat itu. Menatap, menunggu reaksi apa yang akan dilakukan oleh Kyuhyun. Ia tidak mau melihat secara langsung ketika Kyuhyun menanda tangani surat itu satu persatu. Ia tidak ingin mengartikan secara jelas ketika kesedihan muncul diwajah Kyuhyun. Ia tidak mau. Ia takut untuk mengetahuinya. Ia takut, jika saja hatinya bisa berubah.

Tak terasa ia telah berdiri disebuah lemari besar berwarna cokelat yang terletak di kamar mereka berdua. Perlahan ia membuka dua pintu yang sebelumnya menyatu. Memaparkan jejeran pakaian Kyuhyun dan dirinya yang bersebelahan. Kedua mata nya langsung mengarah ke arah sudut kanan, dimana ia sangat hapal tempat tersebut. Dan ia menemukannya.

Tangan Yoona meraihnya, lalu membuka tutup berwarna biru tersebut.

Dan ia benar-benar terkejut. Ia mendapatkan miniatur kristal tersebut dalam keadaan utuh. Rilakkuma yang kembali dengan dua tangan dan dua kakinya, tidak seperti saat bagian itu terpisah karena kejadian itu. Tangannya mulai menyentuhnya, memastikan ia tidak salah melihat. Dan benda itu benar-benar utuh! Hampir sama seperti sebelumnya.

Tapi kini, perasaannya menjadi bingung. Ia tidak tahu perasaan apa yang harus ia rasakan ketika benda kesayangannya tersebut menjadi utuh kembali. Bahagia kah karena benda itu kembali utuh, demikian dengan cinta yang sebelumnya hancur. Ataukah sedih karena ini pertanda bahwa cinta nya yang dulu kembali hidup lagi, utuh, meskipun kini ia telah memiliki seorang suami yang terkadang dapat mengambil perhatiannya.

Kedua kakinya bergegas menuruni tangga untuk menemui satu-satunya orang yang menemaninya hidup dirumah ini. Ia tidak berpikiran apapun lagi, mengetahui hanya Kyuhyun yang hidup bersamanya dirumah ini, otomatis hanya dialah yang memperbaiki benda tersebut. Dan ia harus menanyakannya, mengapa?

Apakah kau begitu saja merelakanku?

“Kyuhyun!”

Ketika bolpoin Kyuhyun hendak menyentuh lahan kosong yang akan menjadi persetujuannya untuk mengakhiri pernikahan mereka, telah terhenti ketika ia mendengar Yoona memanggil dirinya. Ia langsung berdiri, dan berbalik menatap Yoona yang juga menatap dirinya dengan membawa sebuah kotak kecil yang jelas ia tahu apa isi benda itu

“Apa kau?”

Kyuhyun tersenyum “Kupikir benda itu adalah bagian dari hidupmu, jadi untuk memberimu hadiah terakhir….Aku membuatnya utuh kembali untukmu..”

Hati Yoona terenyuh saat melihat senyum tenang Kyuhyun ketika memandangnya. Disaat ia mengucapkan kata demi kata, jantungnya ikut berdetak dengan cepat. Tapi ia menangis.

Senyum Kyuhyun menghilang ketika melihat air mata mulai turun dipipi Yoona. Ia sedikit terkejut. Ia menghampiri Yoona, berdiri tepat didepannya. Wajahnya kini berubah menjadi cemas

“Yoona, apa kau tidak menyukainya? Maafkan aku, tapi tolong berhenti menangis..”

Namun Yoona tetap tidak berhenti menangis

“Atau kau masih membenciku? Karena aku sendirilah yang menghancurkan benda itu. Aku minta maaf Yoona, saat itu aku benar-benar tidak mengetahui–”

“Kenapa kau memperbaikinya?” Ucap Yoona masih dengan diselingi isak tangis nya

“A-aku pikir–”

“Benda ini harusnya dibuang Kyuhyun! Harusnya dihancurkan!!” Yoona membuang dengan kasar benda tersebut asal. Tidak peduli lagi dengan keadaan benda tersebut yang telah terpisahkan dari kotak tersebut. Ia hanya menatap Kyuhyun dengan mata nya berair

“Yoona aku tidak bermaksud–”

“Kenapa kau menemukannya? Kenapa kau mengambilnya? Kenapa kau memperbaikinya? Kenapa kau mengembalikannya padaku Kyuhyun? Kenapa?!”

Kyuhyun. Masih terdiam pucat menatap Yoona yang menangis dihadapannya. Ia benar-benar tidak mengetahui apa sebenarnya yang dimaksudkan Yoona. Apa ia telah berbuat salah?

“Aku sangat takut untuk mengakuinya, aku sangat takut untuk mengatakannya. Tapi aku benar-benar menyayangi benda itu dan juga Gikwang!”

“Tapi ketika benda itu dihancurkan olehmu, saat itu juga Gikwang pergi meninggalkanku. Cinta itu hilang dari hatiku. Apakah aku harus menyalahkanmu?!”

Kyuhyun memegang lengan Yoona berusaha untuk menenangkannya. Namun Yoona tetap memberontak dan menangis. Kyuhyun memutuskan untuk diam.

Dan kini ia telah mengetahui alasannya.

“Aku memang belum memaafkanmu karena menghancurkan benda itu, tapi aku tidak menyuruhmu untuk memperbaikinya!”

Kedua tangan Yoona secara bergantian memukul dada Kyuhyun. Menekankan kata demi kata sesuai dengan pukulannya. Ia masih menangis “Aku takut. Aku takut jika benda itu benar benar bekerja. Aku takut jika benda itu kembali utuh maka hati ku akan kembali dengan Gikwang–” dan saat kedua tangannya terhenti tepat didepan dada Kyuhyun. Ia berhenti mengucapkannya. Perlahan mata nya menuju keatas untuk menangkap mata Kyuhyun. Memberitahukannya melalui kedua mata nya yang berair. Kini ia menatapnya lebih tenang. Masih diam, memperhatikan wajah Kyuhyun yang sangat dekat dengannya. Kedua mata nya mencari sesuatu, mencari apakah pria yang tengah berdiri didepan nya itu benar-benar memiliki perasaan itu. Dan ketika ia telah mengetahui jawabannya–

“A-aku hanya takut jika kau benar-benar akan merelakanku..”

Kyuhyun langsung menarik Yoona dalam pelukkannya. Ia mengenggam punggung Yoona dan rambut panjangnya dengan kedua tangannya. Ia telah merasakan kerah bajunya yang telah basah karena air mata Yoona. Dan Yoona, ia  memberi–kedua tangannya yang perlahan ikut memeluk tubuh Kyuhyun. Menenggelamkan kepalanya disela leher dan bahu Kyuhyun.

“A-aku takut Kyuhyun..aku takut–”

“Ssh.. Aku disini Yoona. Aku tidak akan merelakanmu..” Ucap Kyuhyun lembut.

Kyuhyun membelai lembut rambut Yoona “Maafkan aku telah menghancurkan benda itu. Maafkan aku telah menemukannya kembali. Maafkan aku telah memperbaikinya, Maafkan aku telah memberikannya kepadamu kembali..” Kyuhyun membawa bibirnya untuk bersembunyi disela-sela rambut Yoona. Merasakan aroma Yoona yang belum dapat rasakan sedekat ini. Ia menarik nafas sebelum mengatakan-

“Kau adalah istriku. Bagian hidupku. aku tidak akan mau merelakanmu untuk pria lain, aku tidak akan mau menumbuhkan cinta mu kembali untuk pria lain. Karena kau telah menjadi milikku, Yoona..”

Kyuhyun mengecup lembut dahi Yoona sebelum kembali mengeratkan pelukkannya.

Malam. Mungkin jam telah menunjukan pukul —entahlah mereka juga (pasti) tidak mengetahui. Gelap langit malam tertutupi oleh sinar lampu yang bergelantung di atas rumah, menyinari ruang kecil dari luasnya kegelapan di dunia. Namun dari cahaya itu lah, terdapat sebuah kebahagian yang sebelumnya tidak diperkirakan akan muncul, karena sebelumnya hanya tertutupi oleh gelapnya kenyataan dan perasaan. Cahaya melambangkan sesuatu yang menyinari, menghidupkan warna didunia, memberi tahu apa-apa saja yang sebelumnya tertutupi oleh gelap. Tapi cahaya terkadang tidak jelas kapan saatnya ia datang. Apakah itu datang tiba-tiba dari kobaran api, atau cahaya yang datang karena telah direncanakan dan dibuat menjadi sebuah rangkaian lampu yang indah.

Kyuhyun dan Yoona merupakan dua orang yang sebelumnya tidak memperkirakan hal-hal ini terjadi. Dari awal pertemuan yang tidak direncanakan, namun dari sanalah mereka telah memiliki sebuah ikatan yang membawa mereka ke satu sama lain. Hingga pertemuan direncanakan selanjutnya. Sampai ikatan pernikahan yang juga telah direncanakan selanjutnya. Mereka telah menyiapkan sebuah rencana. Namun sepertinya rencana tersebut tak akan berjalan dengan mulus, karena kini surat perceraian tersebut hanya terbengkalai lemas di meja yang sebelumnya hampir tercoretkan persetujuan Kyuhyun untuk mengakhirinya. Lagi-lagi terjadi. Jika saja Yoona tidak memanggilnya, jika saja Yoona tidak menangis, jika saja Yoona tidak mengatakan sesuatu yang selama ini menganggunya, membingungkannya,  mungkin mereka kini, akan berhasil melaksanakan rencana mereka. Tapi sepertinya rencana itu tidak akan berguna lagi, tidak akan menjadi topik mereka lagi. Setelah mengetahui adanya cahaya yang sebenarnya mereka berikan satu sama lain, hanya saja mereka masih terpaku akan kegelapan.

Dan cahaya itu makin bersinar lebih terang menyinari hati Yoona ketika ia mengatakan

“Aku mencintaimu Yoona..”

***

 

END

 

 

***

 

Tada!! Inilah hasil dari hiatus saya selama sebulan karena ujian. Tidak menyambung ataupun updetannya lama harap dimaklumkan karena saya hanyalah seorang manusia biasa yang hanya mempunyai dua tangan yang selalu aktif bergerak setiap hari.

Makasih banyak yah buat yang selalu setia, nunggu, pantengin wp ini hanya untuk melihat Hate Or Hurt updetannya per-chapter keluar. Aku ngucapin makasih banget dan seneng ternyata fanfic ini lumayan banyak mengambil perhatian kalian. Terima kasih kepada pembaca, pemberi like dan yang berbaik hati selalu berkomentar ditiap chapter hingga kadang saya sedikit hapal dengan nama ID kalian. Sepertinya baru fanfic (berchapter) ini (setelah NL) yang sukses membawa banyak likers, komentar, dan pengikut wp ini. Jadi sekali lagi terima kasih!!

Oh ya terima kasih juga untuk ponsel ku yang satu ini karena FYI selama ini, pengetikan fanfic H dan lainnya saya lakukan di sebuah benda elektronik kecil satu ini. Jadi terima kasih selalu siap ketika imajinasi saya siap bekerja *kiss ponsel*

Jangan lupa pantengin WP ini terus ya, karena selanjutnya saya masih mempunyai projek lain dan juga NL yang belum saya tamatin.

 

Ehem ehem. Epilog? Kekeke 😀 saya sempat memikirkan tentang itu..

P.S :: Like? Vote? Komen? Karena ini chap terakhir 😀 .. Dan sekali lagi ini adalah pure dari kepala saya dan ketikan jari-jari saya. Jadi bagi yang berniat memplagiat, saya sarankan untuk bertobat kepada Tuhan Yang Maha Esa karena sesungguhnya menulis bukan lah hal yang mudah. 😉

 

MAKASIH BANYAK 🙂 😀 😉

 

INTANSPARKDDICT 😀

 

***

50 respons untuk ‘H-8 (End…)

  1. waaaaaahhhhhh akhirnya happy ending juga
    aku udah lama banget nunggu kelanjutan FF ne akhirnya bisa baca ending.a juga
    author buat FF Kyuna lagi donk buat yang selalu happy ending tapi jangan sad ending ntar bisa galau heheheehehheheh
    oke author selamat menulis terus FF yang keren” aku selalu disini bakalan baca FF author n akan slalu menkomentari hehehehehehheheh semangat buat author 🙂 🙂

  2. Idha_Sparkyu berkata:

    wwwwaahhhh KEREN Thor FFnya !!!
    Yyyyeeeeyyy Akhirnya Happy Ending 🙂
    Bikin Sequel donk Thor !!! 🙂
    Di tnggu yha FF KYUNA yg Laiinya and KLanjutan FF New Love jga di tnggu !!! 😀

  3. Maya luoxiKim berkata:

    huwaaa,, happg end..
    eumm buat sequelnya dong chingu…
    ttg khidupan mrka stlah itu ,
    keep writing chingu,, bbuing bbuing figthing chingu..xoxo,:*

  4. ah23yuuli berkata:

    KEREEEN… DAEBAK.. ^^
    q tdk tahu mw berkomentar apalagi, karena ff author memang sangat bagus.. ^^
    q suka sama kata2nya, seperti seorang penulis dan puitis saja. ^^
    ditunggu ff selanjutnya..
    HWAITING.. ^^

  5. aisarang_musketeers berkata:

    aihhh sosweet sequel eon sequel boleh?? *dangkkoma eyes(?)* aku menunggu’-‘)/ kerenn eon haha bikin lagi KyuNa yg banyak ya eon
    Fighting!!

  6. Rifdah_Musketeers berkata:

    Speechless. Sumpah keren banget endingnya ><. Gak nyangka ujung ujungnya Happy End. Daebak buat dirimu thor dari segi bahasa dan plotnya terlalu keren (y) Keep writing ^^

  7. rindafishy berkata:

    Akhirnya yg ditunggu tunggu muncul juga lanjutan nya ..
    Huftt *legaaaa .. Akhirnya nggak jadi cerai , pdhl hampir aja kyuhyun mau tanda tangan
    Dannn yyeee happy ending 🙂 🙂 *tebar bunga
    Bagussss thor ff nya
    dari awal sampek part end ini konflik nya bikin deg2 kalau baca , kereeeeen ..
    Makasihh thor udaa buat ff yg baguss ini 🙂 🙂
    Ditunggu sequel nya .. Fighting

  8. Vi musketeers berkata:

    Wah..akhirnya end jg… Akhir nya kyuna brsatu.. Asek..asek..asek… Tp tor msh blm puas.. Bwt squel nya ya yg kyuna moment nya nanti yg romantis abis.. Ok… Oy sma NL nya jg.. Aq tnggu jgn lma ya.. Soal nya udh pd lmutan nunggu NL..

  9. waaaaaaaaaaaaaa unni ffnya bener bener keren banget and banget.. tapi kenapa harus ada kata end bukan TBC aja… aku masih pengen tau kehidupan KyuNa… oh,unni ini harus bener bener Ada epilognya.. pengen liat YoonA hamil and ngidam yg enggak masuk akal, kan pasti ada something gitu, tp enggak pa2 dech tetep keren ug..
    unni ff yg lain harus cepet dipublish ne, aku tunggu…

  10. Waaaaaa Intan! Keren banget asli! X”D
    Aku sempet was-was gara gara kayaknya Yoona bener bener udah bulet buat cere sama Kyuhyun. Dan untungnya mereka akhirnya sama sama sadar kalo mereka sama sama mencintai.. :”””)
    Nggak kecewa sama endnya.. Seneng banget liat KyuNa ngalahin ego mereka dengan akhirnya jalan bareng ngelewatin hidup.. Aduh.. Terharu liat endnya. :”)
    Dan untungnya Yoona sadar duluan hufft.. X”D
    Ditunggu FF yang lain loh Intan! Fighting ne?! (9’O’)9

  11. Hmmm… FF yg bkin perasaanq campur aduk..
    Seneng, kesel, gregetan, pokox macem2..
    Kisah cinta KyuNa bner2 complicated, d dkung kata2 dan penulisan yg keren. Membuat ff in daebak dan selalu dinanti..
    Ditunggu Sequelnya ya…
    Q hrap ga bakal ngecewain… Ehehehh.. Keep Healty, Keep Writing n Figting…..?? Gomawo.

  12. wuaa so sweet endingnya 😀
    hampir saja kyuhyun tanda tangan, dan tepat sekali yoona manggil jadi batal deh
    dan paling suka sama kata “Kau adalah istriku. Bagian hidupku. aku tidak akan mau merelakanmu untuk pria lain, aku tidak akan mau menumbuhkan cinta mu kembali untuk pria lain. Karena kau telah menjadi milikku, Yoona..” #sweetbangettttss
    buat sequelnya donh, intan !! yayayaya #maksa

  13. Anindya berkata:

    kyaa,akhirnya ffnya ending juga
    ga nyangka bakalan jadi semanis ini. keren
    epilog? wah,ide bagus. ditunggu ya
    ff ini bener-bener keren. bikin suasana hati berubah-ubah setiap baca. sedih,seneng,kecewa,marah.pokoknya klop deh
    semangat buat nulis 🙂 karya eonnie bener-bener keren. di tunggu lanjutan ff lainnya 🙂

  14. khulwah berkata:

    Akhirnyaaaa publish jugaaaa…. Setelah menunggu beminggu-minguu. Tp kok ending chinguu?
    Ada squel ƞўªª yaaaa…. Kehidupan rumah tangga KyuNa yg bahagiaa
    Ditunggu ff KyuNa selanjutnyaaaa. Nice ff 🙂

  15. Desbbuing berkata:

    Huaaaaaa sebenernya gak rela juga sih kalo bakalan END hiks hiks.. Tapi gpp deh toh ahirnya kyuna saling mencintai >< keep writing another ff thor, fighting! Kyuna jjang^^

  16. nuruul berkata:

    Akhirnya selesai dan happy ending jugaa..
    Aku suka ff ini, feelnya dpt bgt,
    Ada sequelnya gk ? Berharap ada..!!!
    Smoga aja ada..

  17. Berlian Kirana berkata:

    udah ending!!! ciyus ini udh end? kok cepet amat u.u
    kyuna nya kurang banyak iiih heuheu tp gpp deh yg penting mereka happy hehehe
    sequel, thor?*lirik author-kedipkedip
    ditunggu kalo ada yaaaa~~ lanjut bikin ff kyuna lageeeee 😀

  18. titakyu haeppa berkata:

    Akhirnyaaaaa di publish jugaaa ga kerasa udah ending pdhl aku kira sampe part 10 kkk~ sequel dong thor?? Just kyuna moment no other.. Moment mereka kan baruuu dikit disiniiii.. Hehehhhee

  19. wah.. akhirnya selesai juga ceritanya…
    sykurlah… tadi cukup menegangkan saat Kyu hampir tanda tangan…
    tapi akhirnya mereka jadi bersama kembali…yeay…
    tadi author bilang sudah memikirkan epilog?? Aku setuju banget itu.. perlu epilog.. perlu kejelasan… untuk Yoona dan Kyuhyun kedepannya dan tentunya Gikwang yang tadinya sudah berharap Yoona kembali mencintainya lagi…

    ditunggu epilog atau cerita2 baru KyuNa lainnya….
    semangat!!

  20. Musketeers berkata:

    Kerennn bgt Author… BTW bolehkah aku minta Squel FF ini? Please nde, bwt Squelnya…
    I Like this fanfic 🙂

  21. badriyah sastro berkata:

    wah happy ending 🙂 biasanya aku paling males baca ff chapter tp yg ini lain , tiap baca pasti nagih buat baca part selanjutnya.
    ada beberapa eh engga banyak, kata2 yg aku ngga ngerti, bingung memahaminya -,-

    semangat buat nulis ff kyuna yg daebak lainnya. HAWITTING \(^.^)/

  22. dias puspita berkata:

    Emmmm akhirnya kyu ngakuin juga skrg..╔╗╔═╦═╗╔╦╦╦══╗
    ║║║║║║║║║║╠╗╔╝
    ║╚╣╦║║╠╝║║║║║
    ╚═╩╩╩╩╩═╩═╝╚╝ epilog

Tinggalkan Balasan ke HaeNi_Choi93 Batalkan balasan